Salah satu wilayah yang menjadi ikon ternama Kota Perth adalah Pantai Fremantle.
Kota pelabuhan ini merupakan titik mula para pendatang dari Eropa masuk ke daratan Australia yang sebelumnya dihuni suku Aborigin.
Selain memiliki cerita sejarah, Fremantle juga dikenal sebagai tujuan wisata utama di Australia Barat.
Banyak titik nongkrong di pinggir pantai yang bisa dicoba.
Rata – rata tempat nongkrong di pinggir Pantai Fremantle menyediakan hidangan laut dan minuman beralkohol.
Keunikan tempat nongkrong di Fremantle adalah tenda-tenda berwarna kuning yang digunakan untuk memayungi para pengunjung yang ingin makan di tepi pantai.
Pengunjung Fremantle juga disajikan pemandangan tepi pantai berupa deburan ombak dan burung pantai yang tidak malu-malu berinteraksi dengan pengunjung.
Salah satu jenis burung pantai ini adalah camar.
Meski tampak jinak, burung-burung di tepi pantai Fremantle tidak boleh dibiarkan bersama makanan.
Mereka bisa menjadi sangat agresif, bila menemukan makanan tanpa tuan yang dibiarkan.
Burung camar Fremantle bahkan dapat menyambar makanan yang hampir masuk ke mulut pengunjung.
“Jadi Anda lebih baik memilih ruangan dalam saja untuk menikmati hidangan laut, terutama bagi Anda yang harus mempersiapkan banyak makanan, sementara meja harus Anda tinggal, kalau tidak akan ada burung pantai yang menyantapnya,” ujar Meghan, salah satu warga Perth, saat diwawancara Tempo di Fremantle, Kamis, 30 Juni 2022.
Kejadian burung pantai menyambar makanan ini terjadi saat Tempo sedang mewawancarai pengunjung.
Makanan yang baru terhidang di meja langsung disambar burung pantai, lantaran pemiliknya harus mengambil sendok.
Agar tidak disambar burung pantai, makanan yang telah dipesan sebaiknya segera disantap.
Kendati burung – burung di tepi pantai Fremantle bersikap agresif, otoritas setempat melarang pengunjung berburu atau menembaknya.
Burung-burung Pantai Fremantle dibiarkan hidup bersama pemilik restoran dan pengunjung Pantai Fremantle.
Burung pantai ini ibarat kucing di Indonesia yang biasa berkeliaran di dalam restoran.
“Pengunjung cukup mengusir burung burung tersebut saat akan makan, sambil tak lupa menjaga makanannya, bila pengunjung langsung menyantap makanannya, burung-burung tersebut tidak akan berani menyambar,” saran Meghan.
Lantaran restoran hidangan laut bertebaran di tepi Pantai Fremantle, pengunjung dapat memilih tempat hidangan laut yang diminati.
Salah satu restoran Seafood ternama dan halal adalah Kailis.
Restoran seafood ini tidak mengolah makanan laut dengan alkohol.
Sedangkan banyak restoran lain di Fremantle yang mengolah masakan mereka dengan alkohol agar tidak terlalu amis.
Di Kailis pengunjung dapat menikmati berbagai hidangan laut yang digoreng.
Penyajian menu di Kailis hampir mirip dengan hidangan Chinese Food di Indonesia.
hampir semua menu memiliki bumbuyang tidak terlalu kuat.
Kendati demikian, rasa asli dan segar hidangan laut di Kailis cukup enak untuk dinikmati.
Beberapa menu yang direkomendasikan adalah Cumi goreng tepung, ikan Kakap goreng, Scalop dan udang.
“Ada beberapa pilihan saus untuk menikmati hidangan laut di Kailis, ada mayonaise, saos tomat, saus cabai maupun saus jamur,” ujar Nisa, salah satu pengunjung Muslim saat diwawancara di Kailis.
Titik kunjungan lain di Fremantle yang tidak boleh dilewatkan adalah museum yang berdiri di tepi pantai.
Museum ini menyimpan kerangka tengkorak manusia yang diperkirakan sebagai manusia Kaukasia pertama yang mendarat di bumi orang-orang Aborigin.
Pengunjung tidak perlu membayar tiket untuk mengunjungi museum ini.
Pengunjung juga dapat membeli barang barang cinderamata di Fremantle.
Uniknya, barang barang cinderamata ini tidak diproduksi langsung di Australia, melainkan diimpor dari negara negara tetangga.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.