Seiring bertambah usia, massa otot dan fungsi kekuatannya akan berkurang terkait penuaan atau sarkopenia.
Mengutip Cleveland Clinic, sarcopenia biasanya dialami saat memasuki masa lanjut usia atau lansia.
Penurunan massa otot mengurangi kemampuan melakukan tugas sehari-hari juga membutuhkan perawatan jangka panjang.
Sarkopenia mempengaruhi sistem tulang, sendi, otot (muskuloskeletal) yang menyebabkan kondisinya makin melemah.
Setiap orang kehilangan massa otot secara bertahap, walaupun bukan hanya faktor usia.
Tubuh yang tak cukup protein juga rentan mempengaruhi kebutuhan otot untuk tumbuh.
Meskipun penuaan cenderung menjadi faktor dominan, para peneliti medis juga menemukan kemungkinan risiko lain terkait sarkopenia, yaitu: Kelemahan otot merupakan gejalaumum sarkopenia yang berakibat mengurangi kemampuan fisik.
Orang akan merasa kehilangan stamina, misalnya kesulitan menaiki tangga; keseimbangan yang buruk, penurunan ukuran otot.
Mengutip Medical News Today, ada beberapa kiat untuk mencegah penurunan massa otot.
Alih-alih pengobatan atau terapi hormon, manajemen sarkopenia berfokus mengelola gaya hidup, Bekerja dengan pelatih olahraga mengembangkan program latihan kekuatan yang efektif dan aman.
Adapun untuk orang yang lebih tu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program latihan olahraga.
Mengonsumsi cukup protein juga bermanfaat untuk mencegah sarcopenia.
Makanan laut, seperti ikan trout dan salmon termasuk sumber protein.
Sedangkan sumber nabati, yaitu tahu; lentil, kacang-kacangan, dan kinoa.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.